oleh : Benny Saputra
O, negeriku
Kekayaanmu telah membuat anak negerimu buta,
Anak negerimu telah dibutahkan matanya,
Kekuasaan telah menjadi bomerang
Hak-hak orang-orang terindas di perbudak oleh penguasamu,
Dan ia telah menipu dirinya sendiri
O, negeriku
Jutaan anak-anak negerimu berserakan dijalanan menanti uang receh jatuh ke tangan
Sementara pengemis berdasi di kantor tertawa dan tertidur disaat jutaan rakyatmu kelaparan dan mati tak berdaya dalam kesengsaraan
O, negeriku
Para penjilat dan pengkhianat itu telah keluar dari sarang hukuman yang sebenarnya mereka tak pantas untuk hidup
Dan para pengkhianat itu diberikan kebebasan dari sang penguasa negerimu.
Hukum mu telah dipermainkan penguasamu.
O, negeri hukum
Tegakkanlah hukum sebagai Panglima tertinggi di negerimu
Jangan kau biarkan anak negerimu masuk ke rumah yang salah
Dan jangan kau biarkan anak negerimu berkhianat dengan kekuasaan yang kau berikan kepadanya
Buatlah anak-anak negerimu mencintai keadilan yang menyatukan bukan menjadikan mereka musuh dalam peperangan kekuasaan.
O, negeriku
Bulatkan tekatmu,
Bahwa anak negerimu tidak takut melawan korupsi yang menghancurkan negerimu.
Lawan hawa nafsu,
dan perangi dusta yang merusak ahlak kehidupan anak negerimu,
O, negeriku
Korupsi di negerimu adalah masalah waktu sebelum ia berakhir dalam kehancuran. .
Kehancuran yang memilukan dan membuat seluruh tubuhnya diperbudak jiwanya yang berkhianat terhadap dirimu...
Ia akan hancur dalam pengkhianatan ini. . .
O, negeriku...
Tegakkanlah hukum dinegeri ini..
Jangan kau biarkan hukum menjadi milik penguasa serakah...
dan jangan kau biarkan koruspi menguasaimu. . .
O, negeriku
Jangan kau biarkan kami diperbudak korupsi yang menghancurkan anak-anak negeri ini. . .
Inilah sajakku,
Sajak keprihatinan....
0 komentar:
Posting Komentar